Langsung ke konten utama

Pelatihan pengenalan dan Sosialisasi Stunting di Nagari Tarantang



Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi stunting. Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting nasional 37%. Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.


Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi dibawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi. Penyebab Stunting Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stress
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak. Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.


Gejala Stunting :
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda


Mencegah Stunting Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika dewasa. Untuk mengatasi masalah stunting ini Kementerian Kesehatan dengan dukungan Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I), melalui Program Hibah Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) melakukan Kampanye Gizi Nasional Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Salah satu intervensi dalam program PKGM adalah tentang perubahan prilaku masyarakat, yang dilakukan dalam program Kampanye Gizi Nasional (KGN).

Di Nagari Tarantang dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan penyuluhan sehingga Stunting yang banyak dikhawatirkan bisa kita atasi dan kita carikan solusi agar tidak terlanjur terdampak ditengah - tengah masyarakat Nagari Tarantang, pelaksanaan kegiatan tersebut dengan pada tanggal 26 sampai dengan 28 Desember 2019

           Kegiatan dimaksud dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari Tarantang dengan narasumber Bapak Epi Adri, SKM, M. M. Kes dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari Kabupaten Lima Kota, narasumber Ibu Mainurni Bagian Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dan Ibu Devi Susanti seorang Tim Ahli dari Kabupaten Lima Puluh Kota serta seorang Pendamping Lokal Desa Bapak Zulyendi.

(Rank_IX)

 KOMPAS. Nagarcom - Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi stunting. Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting nasional 37%. Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi. Penyebab Stunting Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut: 1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama 2. Retardasi pertumbuhan intrauterine 3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori 4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres 5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak. Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang. Gejala Stunting 1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya 2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya 3. Berat badan rendah untuk anak seusianya 4. Pertumbuhan tulang tertunda Mencegah Stunting Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika dewasa. Untuk mengatasi masalah stunting ini Kementerian Kesehatan dengan dukungan Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I), melalui Program Hibah Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) melakukan Kampanye Gizi Nasional Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Salah satu intervensi dalam program PKGM adalah tentang perubahan prilaku masyarakat, yang dilakukan dalam program Kampanye Gizi Nasional (KGN). Program KGN di wilayah OKI dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif. Yang menarik, tim posyandu mengadakan door prize untuk menarik minat dan perhatian para ibu untuk hadir mendengarkan penyuluhan di posyandu. “Setelah penyuluhan, kami lempar pertanyaan. Mau enggak mau mereka harus dengerin, biar bisa jawab. Hadiahnya enggak mahal, kebutuhan rumah tangga sehari-hari saja. Tapi, ini sudah membuat mereka semangat datang,” jelas Hera Wiyana, seorang fasilitator di posyandu desa Sugih Waras, Ogan Komering Ilir. Hera menambahkan, para bidan dan fasilitator biasanya punya catatan siapa saja yang rajin hadir dan bahkan yang tak pernah hadir ke posyandu. Kalau memang ada yang tak pernah hadir, bidan atau fasilitator tak segan datang langsung ke rumahnya untuk memberikan penyuluhan. "Ada banyak faktor, misalnya saja jarak yang jauh membuat mereka malas datang ke posyandu. Tapi, kan tetap tanggungjawab kita memberi penyuluhan kesehatan. Jadi, ya kita datangi." Selain itu, para ibu hamil tak hanya diwajibkan periksa secara berkala dan diberi tablet penambah darah, tapi juga diberikan penyuluhan melalui kelas pendukung ibu. Tujuannya, agar ibu mengetahui perkembangan kehamilannya dan bisa lebih menjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, stunting sangat dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan, dimulai dari dalam kandungan. “Kalau ibunya sehat, janinnya juga sehat. Jadi, kita kasih tahu apa saja yang harus dilakukan selama kehamilan. Makanan apa yang baik dikonsumsi. Jangan sampai ibu hamil kurang gizi, kan bisa memengaruhi janinnya juga,” ujar Hera pada KOMPAS. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://sains.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
KOMPAS.com - Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi stunting. Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting nasional 37%. Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi. Penyebab Stunting Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut: 1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama 2. Retardasi pertumbuhan intrauterine 3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori 4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres 5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak. Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang. Gejala Stunting 1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya 2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya 3. Berat badan rendah untuk anak seusianya 4. Pertumbuhan tulang tertunda Mencegah Stunting Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika dewasa. Untuk mengatasi masalah stunting ini Kementerian Kesehatan dengan dukungan Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I), melalui Program Hibah Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) melakukan Kampanye Gizi Nasional Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Salah satu intervensi dalam program PKGM adalah tentang perubahan prilaku masyarakat, yang dilakukan dalam program Kampanye Gizi Nasional (KGN). Program KGN di wilayah OKI dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif. Yang menarik, tim posyandu mengadakan door prize untuk menarik minat dan perhatian para ibu untuk hadir mendengarkan penyuluhan di posyandu. “Setelah penyuluhan, kami lempar pertanyaan. Mau enggak mau mereka harus dengerin, biar bisa jawab. Hadiahnya enggak mahal, kebutuhan rumah tangga sehari-hari saja. Tapi, ini sudah membuat mereka semangat datang,” jelas Hera Wiyana, seorang fasilitator di posyandu desa Sugih Waras, Ogan Komering Ilir. Hera menambahkan, para bidan dan fasilitator biasanya punya catatan siapa saja yang rajin hadir dan bahkan yang tak pernah hadir ke posyandu. Kalau memang ada yang tak pernah hadir, bidan atau fasilitator tak segan datang langsung ke rumahnya untuk memberikan penyuluhan. "Ada banyak faktor, misalnya saja jarak yang jauh membuat mereka malas datang ke posyandu. Tapi, kan tetap tanggungjawab kita memberi penyuluhan kesehatan. Jadi, ya kita datangi." Selain itu, para ibu hamil tak hanya diwajibkan periksa secara berkala dan diberi tablet penambah darah, tapi juga diberikan penyuluhan melalui kelas pendukung ibu. Tujuannya, agar ibu mengetahui perkembangan kehamilannya dan bisa lebih menjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, stunting sangat dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan, dimulai dari dalam kandungan. “Kalau ibunya sehat, janinnya juga sehat. Jadi, kita kasih tahu apa saja yang harus dilakukan selama kehamilan. Makanan apa yang baik dikonsumsi. Jangan sampai ibu hamil kurang gizi, kan bisa memengaruhi janinnya juga,” ujar Hera pada KOMPAS.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://sains.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medan Nan Bapaneh Balai Adat Katian Putuih Tarantang

BALAI ADAT MEDAN NAN BAPANEH KATIAN PUTUIH TARANTANG  1. Balai Adat Bagi orang Minangkabau kata “balai” merupakan homonim yaitu kata yang mengandung arti lebih dari satu. Balai diartikan juga sebagai pasar. Sebagai contoh orang pergi ke balai artinya ke pasar. Tetapi yang kita maksud dengan balai disini, adalah balai adat tempat bersidangnya Penghulu-Penghulu atau pemangku adat untuk membicarakan urusan pemerintahan nagari, menyelesaikan dan menyidangkan perkara dll. M. Rasyid Manggis Dt. Rajo Penghulu membedakan balai atas dua bagian yaitu Medan Nan Bapaneh dan Medan Nan Balinduang.              a. Medan Nan Bapaneh Dalam Medan Nan Bapaneh pengertian balai adalah suatu “Padang” atau tempat yang lapang dipelihara dengan baik. Sekelilingnya atau tempat tertentu diberi batu tempat duduk. Batu ini disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan tempat sidang. Adakalanya pada masa dahulu ditanam pohon beringin agar tempat sidang itu menjadi sejuk.  b. Medan Nan Bali

Musibah / Bencana Kebakaran Rumah

Kronologis Kejadian Kebakaran Rumah di Tarantang Sehubungan dengan musibah kebakaran rumah yang dialami oleh Keluarga Fitri Rama Yanti atau yang biasa dipanggil Mima, menimbulkan ketiadaan yang sangat berdampak fatal dalam perekonomian keluarga, Karena pada hari Sabtu, 25 Januari 2020 sekitar pukul 08.30 WIB sepasang suami isteri tetap berusaha bekerja menjadi buruh harian lepas dengan orang lain, pada saat pagi itu anak dari keluarga tersebut yang pelajar SMK berusaha mandiri untuk memasak tanpa dampingan orang tua dan terlupa mematikan kompor gas sebagai peralatan memasak. Malang tidak dapat ditolak, rumah yang semi permanen yang dulu pernah mendapatkan bantuan rehab rumah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota tersebut terbakar tanpa bisa diselamatkan segala sesuatu barang – barang, yang didapatkan juga dengan berbagai cara membeli cash, mengangsur, berhutang dan segala macam cara halal pun ditempuh. Pada saat kejadian tersebut, warga masyarakat yang s

Kegiatan Senam Kader - Kader Nagari Tarantang

Kegiatan Senam yang dilakukan pada pukul 16.00 WIB menjadi kegiatan yang dinanti - nantikan oleh kader - kader Nagari Tarantang. Berikut Ini Manfaat Senam Sehat Untuk Kesehatan Tubuh Menguatkan otot, yang mana dengan kegiatan senam akan bermanfaat untuk tubuh dalam menguatkan jaringan otot.  Memperbaiki keseimbangan fisik, selain bisa membentuk fisik, manfaat senam juga untuk dapat memperbaiki keseimbangan fisik. Merawat kesehatan tulang. Pada saat melakukan gerakan senam, kita akan bertumpu sendiri untuk menopang beban tubuh. Menyehatkan jantung. Senam dilakukan dengan mengikuti alunan musik yang mengiringinya. Ketika lagu berada dalam tempo lambat, maka gerakan senam ikut melambat dan mengandalkan keluwesan tubuh Mengoptimalkan fungsi otak. Otak yang sehat dan berfungsi dengan baik akan meningkatkan daya ingat, fokus, serta mencegah timbulnya penyakit- penyakit kognitif, seperti Alzheimer.